Kalender

Thursday, December 1, 2011

BHUJANGGA DHARMA INDONESIA: Babad Pasek Kayu Selem

BHUJANGGA DHARMA INDONESIA: Babad  Kayu Selem: TERJEMAHAN Babad  Kayu Selem Dan Babad ini berasal dari Desa Songan Kintamani, yang kemudian ditulis dan disusun kedalam Hurup Lathi...

BHUJANGGA DHARMA INDONESIA: LONTAR DHARMA YOGHA SUMADHI (MWBW)

BHUJANGGA DHARMA INDONESIA: LONTAR DHARMA YOGHA SUMADHI (MWBW): DHARMA YOGHA SUMADHI Om awignam astu nama sidhi. Iki tutur Bhatur Klawasan Petak. Sasulaman Rsi Jeladha wit saking Badung, Icaka 1226. ...

Tuesday, March 8, 2011

HARI RAYA NYEPI

MEMAKNAI NYEPI
Setiap agama atau budaya seluruh dunia memiliki cara sendiri untuk mendefinisikan dan merayakan tahun baru mereka. Sebagai contoh, Cina tahun Imlek dan untuk merayakannya, memiliki, karena mereka disebut dalam bahasa mereka sendiri, "Gong Xi Fat Choy". Masyarakat muslim telah mereka tahun Muharam, dan setiap orang dunia menggunakan kalender Gregorian, merayakan Tahun Baru pada 1 Januari.

Hal yang sama juga terjadi di Bali, tetapi penggunaan Bali banyak sistem kalender yang berbeda. Mereka telah mengadopsi kalender Gregorian untuk tujuan bisnis dan pemerintah. Namun untuk prosesi tak berujung hari suci,  perayaan, tarian suci, membangun rumah, upacara pernikahan, proses kematian dan kremasi dan kegiatan lain yang mendefinisikan kehidupan  Hindu Bali, mereka memiliki dua sistem kalender. Yang pertama adalah Pawukon (dari kata Wuku yang berarti minggu) dan Sasih (yang berarti bulan). Wuku terdiri dari 30 item mulai dari Sinta, yang Wuku pertama dan berakhir dengan Watugunung yang terakhir. The Pawukon, kalender ritual 210 hari dibawa dari Jawa pada abad ke-14, adalah siklus kompleks konjungsi numerologi yang menyediakan jadwal dasar untuk kegiatan ritual di Bali. Sasih, sistem paralel asal India, adalah dua belas bulan lunar kalender yang dimulai dengan vernal equinox dan sama pentingnya dalam menentukan kapan untuk membayar sehubungan dengan para Dewa.

Barat membuka Tahun Baru di pesta pora yg meriah, namun, sebaliknya, orang Bali terbuka mereka Tahun Baru dalam keheningan. Hal ini disebut Hari Nyepi, hari Bali of Silence, yang jatuh pada hari berikutnya bulan gelap , dan membuka tahun baru dari era Saka Hindu yang dimulai pada tahun 78 AD

Nyepi adalah hari untuk membuat dan menjaga keseimbangan alam. Hal ini didasarkan pada cerita ketika Raja Kaniska I dari India dipilih di 78 AD Raja terkenal karena kebijaksanaan dan toleransi terhadap masyarakat Hindu dan Budha. Pada usia itu, Aji Saka melakukan Dharma Yatra  ke Indonesia dan memperkenalkan tahun Saka.

  Prosesi Hari Raya Nyepi adalah sebagai berikut:

 ***Melasti atau Mekiyis atau Melis (tiga hari sebelum Nyepi)
Melasti dimaksudkan untuk membersihkan pratima atau arca atau pralingga (patung), dengan simbol yang membantu untuk memusatkan pikiran agar menjadi lebih dekat kepada Tuhan. Upacara ini bertujuan untuk membersihkan semua alam dan isinya, dan juga untuk mengambil Amerta (sumber untuk hidup kekal) dari laut atau sumber air lainnya (danau sungai, yaitu, dll). Tiga hari sebelum Nyepi, semua ( Pretima )patung para Dewa dari semua Pura dibawa ke sungai atau pantai  Di sana, mereka memandikan/mensucikan dengan air, kehadapan Dewa Baruna sebelum dibawa pulang ke Pura masing-masing.
*** Tawur Kesanga (hari sebelum Nyepi)
Tepat satu hari sebelum Nyepi, semua desa di Bali mengadakan upacara Tawur Kesanga biasanya mengambil tempat di perempatan jalan ( Catus Pata) ,setelah selesai upacara Mereka biasanya mengusung  Ogoh-ogoh ( roh-roh jahat atau Butha Kala) yang terbuat dari bambu diusung keliling desa. Ogoh-ogoh melambangkan roh-roh jahat lingkungan sekitar kita yang harus menyingkirkan dari kehidupan kita, dengan iringan musik kas bali( Bleganjur, kul-kul )menemani prosesi arak-arakan Ogoh-ogoh dan setelah selesai keliling Ogoh-ogoh lalu dibakar pungsinya untukmemusnahkan buta kalo itu sendiri. Beberapa raksasa diambil dari pengetahuan Bali klasik. Semua memiliki taring, mata melotot dan rambut menakutkan dan diterangi oleh prosesi torches.The biasanya diselenggarakan oleh seka Teruna, organisasi pemuda Banjar. Ketika Ogoh-ogoh yang sedang dimainkan oleh Teruna seka, semua orang menikmati karnaval. Untuk membuat hubungan harmonis antara manusia dan Tuhan, manusia dan manusia, dan manusia dan lingkungan mereka, Tawur Kesanga dilakukan di setiap tingkat masyarakat, dari rumah rakyat. Pada malam hari, orang Hindu merayakan Ngerupuk,  Ogoh-ogoh melambangkan buta Kala, roh jahat.
*** Nyepi
Pada hari Nyepi itu sendiri, setiap jalan sepi - tidak ada seorang pun melakukan kegiatan normal mereka sehari-hari. Hanya  ada Pecalang (petugas keamanan tradisional Bali) yang mengkontrol dan pemeriksaan untuk keamanan jalan. Pecalang mengenakan seragam hitam dan Udeng atau destar (tradisional Bali "topi" yang biasa dipakai dalam upacara). Tugas Pecalangs utama tidak hanya untuk mengontrol keamanan jalan, tapi juga untuk menghentikan kegiatan yang mengganggu Nyepi. Tidak diperbolehkan lalu lintas, tidak hanya mobil tapi juga orang, yang harus tinggal di rumah mereka sendiri. Cahaya dijaga agar tetap minimum atau tidak sama sekali, radio atau TV ditolak dan, tentu saja, tidak ada yang bekerja. Bahkan cinta membuat, kegiatan akhir dari semua waktu luang, tidak seharusnya terjadi, atau bahkan dicoba. Sepanjang hari hanya diisi dengan gonggongan anjing bisa sedikit, melengking serangga dan merupakan hari tenang sederhana panjang dalam kalender pulau ini yang super sibuk. Pada Nyepi di dunia diharapkan menjadi bersih dan segalanya mulai baru, dengan Man menunjukkan kontrol simbolik di atas dirinya sendiri dan "memaksa" of the World, maka kontrol agama wajib.
* Ngembak Geni (sehari setelah Nyepi)
Ngembak adalah hari ketika Catur Berata Penyepian selesai dan masyarakat Hindu biasanya mengunjungi memaafkan satu sama lain dan melakukan Canthi Dharma. Dharma Canthi adalah kegiatan membaca Sloka, Kekidung, Kekawin, dll (skrip kuno berisi lagu-lagu dan lirik).

Dari segi agama dan filsafat pandang, Nyepi dimaksudkan untuk menjadi hari introspeksi diri untuk memutuskan nilai-nilai, seperti kemanusiaan, cinta, kesabaran, kebaikan, dll, yang harus disimpan selamanya. Hindu Bali memiliki berbagai macam jenis perayaan (beberapa hari suci) tetapi Nyepi, mungkin yang paling penting dari hari keagamaan pulau dan larangan diambil serius, khususnya di desa-desa di luar sabuk wisata selatan Bali. Hotel dibebaskan dari praktek-praktek Nyepi, tetapi jalan luar akan ditutup baik pejalan kaki dan kendaraan (kecuali untuk angkutan bandara atau kendaraan darurat) dan sipir desa (Pecalang) akan diposting untuk menjaga orang-orang dari pantai. Jadi dimanapun anda berada tinggal di Hari Nyepi di Bali, ini akan menjadi hari yang baik untuk menghabiskan ruangan. Memang hari Nyepi telah membuat Bali sebuah pulau unik.

Sunday, February 27, 2011

TIPS UNTUK IBU HAMIL

 
 
 
 
Oh Ibu......


8 Cara Mencegah Bakteri Susu Formula !

Kendati susu formula yang sekarang beredar sudah dinyatakan aman oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Kementerian Kesehatan, namun masih banyak orangtua yang khawatir untuk memberikan susu formula pada anak mereka.


Untuk menepis kekhawatiran tersebut, Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih memberikan 8 tip untuk mencegah kontaminasi bakteri pada susu formula.

1. Lihat tanggal kedaluarsa pada kemasan susu.
2. Pastikan kemasan susu dalam kondisi baik, tidak penyok.

3. Jangan berikan susu formula untuk bayi berusia kurang dari 6 bulan, kecuali dalam kondisi terpaksa.

4. Perhatikan kebersihan diri orang yang menyiapkan susu formula, misalnya mencuci tangan.
5. Pastikan selalu mencuci dan mensterilkan botol susu.

6. Cairkan susu formula dengan air panas yang sudah mendidih.

7. Berikan susu pada bayi saat masih dalam kondisi hangat. Jika sudah dingin dan lebih dari 2 jam, ganti dengan susu yang baru.

8. Jika kaleng susu sudah dibuka lebih dari 8 hari, sebaiknya ganti dengan susu yang baru. Kompas dot com

 

Hamil Muda, Sakit Punggung? G Ah…!!!

, ,


Hamil Muda, Sakit Punggung? G Ah…!!!. Sakit punggung waktu hamil muda pasti akan terasa lebih sakit. pasalnya selain tubuh kita harus membiasakan diri dengan kandungan, diperparah dengan rasa sakit karena sakit punggung. maka dari itu cegah dengan mengenali penyebabnya dan cara mengatasinya. jadi Hamil Muda, Sakit Punggung? G Ah…!!!
Penyebab:
  1. Peregangan otot-otot belakang tubuh untuk mengimbangi ukuran dan berat janin;
  2. Perubahan titik gravitasi beban (titik berat) tubuh akibat beban janin yang seakan semakin menarik tubuh condong ke depan;
  3. Peregangan persendian tulang-tulang panggul yang sebetulnya merupakan persiapan tubuh untuk ‘membuka jalan’ lahir janin kelak;
  4. Ketegangan otot-otot tubuh akibat salah posisi tidur.
Tips:
  1. Tidak berdiri atau duduk terlalu lama;
  2. Jaga posisi tubuh agar selalu tegak, selama Anda duduk. Pada saat duduk, letakkan kaki pada posisi yang lebih tinggi dari pangkal paha. Letakkan sebuah bantal kecil di belakang untuk menopang dan mengganjal punggung Anda;
  3. Berjongkok, bukan membungkuk, ketika hendak mengambil sesuatu di bawah jangkauan tangan Anda;
  4. Tidur di atas kasur yang keras sehingga permukaannya rata. Hal ini bermanfaat menjaga agar tubuh Anda tetap dalam satu garis lurus. bila tidur terlentang, ganjal bagian punggung dan panggul dengan bantal;
  5. Mandi dengan air hangat dan gosok perlahan bagian punggun dan belakang tubuh untuk membantu melancarkan aliran darah;
  6. Kompres selama 10-15 menit dengan es pada bagian belakang tubuh yang nyeri.
setelah mengetahui penyebab dan cara mengatasinya. kini anda dengan lantang mengatakan Hamil Muda, Sakit Punggung? G Ah…!!!

Nutrisi Sehat Ibu Hamil



Nutrisi sehat memang dibutuhkan oleh siapa saja, mulai dari anak sampai dewasa, mulai dari yang sehat sampai yang sedang sakit. Demikian pula dengan masa kehamilan. Masa yang sangat penting bagi kehidupan seseorang tentu harus didukung dengan asupan gizi yang baik.
Asupan gizi yang buruk dapat menimbulkan berbagai dampak baik bagi kesehatan ibu maupun bayi yang dikandungnya. Ibu bisa menderita anemia dan kurang gizi sedangkan pada bayi bisa berupa berat badan lahir rendah, lahir prematur, bahkan mungkin pula tidak jadi dilahirkan karena keguguran. Jangan pernah sekalipun terpikir untuk menjalankan diet ketat dengan maksud untuk mengurangi berat badan. Jangan takut untuk gemuk. Pikirkan kesehatan anak karena buah hati kita adalah hal yang terpenting dari segalanya.
Kalau selama ini anda terbiasa dengan pola makan yang tidak sehat, jangan khawatir. Tidak pernah ada kata terlambat untuk mengubahnya.  Bila ragu tentang makanan apa yang sebaiknya dikonsumsi, berkonsultasilah dengan ahli gizi atau dokter kebidanan anda. Dengan senang hati mereka akan membantu memecahkan persoalan anda.
Pertambahan berat yang ideal
Setiap orang memerlukan kebutuhan nutrisi yang berbeda. Demikian juga ibu yang sedang hamil. Walaupun demikian, ada beberapa patokan yang dapat kita gunakan. Misalnya, seorang ibu hamil hendaknya bertambah 10-15 kg pada akhir masa kehamilannya. Pertambahan ini memang jauh lebih cepat pada trimester ketiga kehamilan. Walau demikian pertambahan berat yang baik idealnya dimulai sejak  trimester pertama kehamilan.
Pertambahan berat badan ibu harus ideal. Pertambahan yang kurang bisa membawa berbagai akibat seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Tapi pertambahan yang berlebih pun tidak baik akibatnya. Berkonsultasilah ke dokter bila pertambahan berat badan anda jauh di bawah atau di atas rata-rata. Salah satu faktor yang bisa menyebabkan pertambahan berat badan yang berlebihan adalah penyakit kencing manis yang terjadi pada masa kehamilan.
Penuhi kebutuhan gizi
Untuk mencukupi kebutuhan ibu dan anak, asupan kalori per hari pada ibu hamil biasanya lebih besar 300 kalori dibanding kebutuhan pada saat tidak hamil. Selain itu, jangan lupa mencukupi kebutuhan berbagai vitamin dan mineral seperti kalsium, zat besi dan folat. Konsumsi makanan yang bervariasi agar kebutuhan akan karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan serat dapat terpenuhi. Selain itu, ibu hamil dianjurkan untuk minum susu (yang diformulasikan khusus untuk masa kehamilan), agar asupan nutrisi dapat lebih terjamin. (yz)


Sunday, February 20, 2011

Cara Meningkatkan Pengunjung Blog Anda

Cara Meningkatkan Pengunjung Blog Anda

Cara dan Tips Meningkatkan Pengunjung Ke Blog Anda
Tidak bisa dipungkiri bahwa kita nge-blog atau membuat website dengan tujuan memberi informasi apa yang kita tulis/sadurkan kepada orang lain sebanyak mungkin. Tapi kenyataan tidak selalu demikian. Mungkin tulisan yang kita anggap sangat baik [persfektif kita] ternyata hampir tidak ada yang mengunjungi. Adakah cara-cara untuk meningkatkan traffic blog/web kita?
Disini saya hanya akan share apa yang telah saya coba lakukan [pengalaman pribadi] untuk meningkatkan traffic blog saya. Mungkin cara/tips saya sedikit berbeda dengan teman-teman yang lain.
Berikut 10 cara meningkatkan traffic blog Anda [esp: wordpress]
1. Pilih topik yang menjadi tendensi/minat orang banyak
Hal ini mirip dengan hukum jual-beli. Apa yang anda jual haruslah disenangi oleh konsumen/pengunjung.
Berikut beberapa topik yang sangat ‘disenangi’ masyarakat Indonesia:
1- berhubungan seks / pornografi (terutama artis)
2- topik terhangat saat ini [mis: isu BBM, UU, perang, politik dsb]
3- topik kontroversial [terutama: agama/kepercayaan]
4- lowongan pekerjaan, soal-soal tes CPNS, UN, SPMB
5- Topik khusus [hobi,marketing,tip/triks]
Meskipun topik 1 merupakan topik yang memiliki traffic paling tinggi, saya anjurkan Anda tidak menggunakan cara dan kesempatan itu.
Untuk blogger pemula, sebaiknya Anda berkecimpung pada topik ke-5 dan topik ke-2. Silahkan Anda menganalisa topik terhangat dari persfektif Anda dan minta orang mengomentari pendapat Anda.
2. Konten yang Berkualitas
Khusus topik 2,3,dan 5, sebaiknya Anda menulis dengan mekanisme dengan cara mengutip pendapat minimal dari 2 orang [opini berbeda] mengenai hal tersebut, lalu Anda bandingkan, terus Anda dukung salah satunya serta berikan opini/solusi tambahan dari Anda sendiri.
Jika isi blog Anda tidak bagus untuk selang waktu lama, bisa dipastikan orang [customer] akan enggan mengunjugi blog Anda [karena tidak puas].
3. Update dan tambah terus Informasi
Jika Anda pemula, luangkan waktu 1 minggu 1-3 kali mengupdate tulisan baru. Dengan bertambahnya tulisan baru, statistik blog Anda akan cenderung mengalami peningkatan eksponensial
4. Sering Terlupakan ‘Tag”
Saya pernah melihat banyak blog yang isinya bagus, tapi sayangnya, isi tulisan tersebut tidak disertai keyword/kata kunci atau ‘Tag”.
Pastikan setelah Anda menulis artikel, cantumkan 3-10 Tag yang berhubungan topik Anda.
Misalnya judulnya : Membongkar Tokoh Dibalik Pembunuhan MunirMaka isilah Tag : kematian munir, pembunuhan munir, hukum, ham, kasus munir, aktivis
5. Link-kan situs Anda ke teman/kenalan/situs lain
Semakin banyak situs anda terhubung [link] dengan situs lain, maka blog Anda akan ‘tersebar’ dimana-mana.
Ada beberapa cara untuk menghubung [link] situs Anda seperti:
- memasukkan komentar Anda pada blog orang lain (yang menampilkan komentar orang lain)
- daftarkan blog Anda pada beberapa situs referensi (social bookmarking) seperti blogtopsite.com, lintasberita.com, infogue.com dan kirimkan berita Anda [langkah awal]
6. Design dan Layout yang baik
Jika desain dan layout blog/web Anda berantakan/narsis atau sulit dibaca, bisa dipastikan Anda akan kehilangan pengunjung. Carilah theme yang menarik, sesuai dengan karateristik blog, dan nyaman untuk dibaca [jangan menyilaukan mata].
Masukkanlah aksesoris [gambar, media] yang secukupnya. Jika terlalu banyak media/gambar, maka orang akan kesulitan untuk membuka, sehingga orang bisa langsung meng’close’ dan pindah ke website/blog lain.
7. Tulisan Unik dan Orisinil
Jadikan blog Anda unik yakni Anda menjadi pionir dalam penulisan suatu artikel yang belum tergarap oleh media apapun, baik koran, web ataupun situs lainnya.
Anda bisa menggunakan data statistik ataupun pengolahan data-data dari situs-situs lain, lalu Anda combine, jadikan satu artikel yang benar-benar baru.
Contoh tulisan yang hanya dapat ditemukan di Nusantaranews saja [pionir] :
- Peta Israel ‘dikepung’ Negara-Negara Arab
- 6 Situs Porno yang Paling Banyak diakses di Indonesia
- Taufiq Kemas, Seorang Politikus Busuk?
- BBM 2008 : Naik 1.000.000% Sejak Era Bung Karno
8. Pelajari statistik blog Anda [dashboard wordpress]
Pelajari statistic dan keyword di google search blog Anda. Apa saja [keyword, link, topik] yang membuat pengunjung ‘singgah’ di blog Anda dan artikel mana saja yang tidak disukai oleh pembaca. [gak perlu sewa konsultan statistik kok... :) ]
Ini akan membantu Anda untuk menentukan tulisan lebih baik di masa akan datang dan Anda dapat memilih ‘tag’ yang efektif.
9. Mintalah Komentar Pengunjung
Sebisa mungkin, setiap artikel anda akhiri dengan suatu statement ataupun pertanyaan yang mengundang pengunjung untuk bertukar pendapat dan memberikan feedback terhadap tulisan Anda. Selain itu, para pembaca akan merasa senang karena [secara tidak langsung] dianggap orang penting. Dari komentar yang masuk, sebaiknya Anda dapat merespons setiap sebagai sebagai mediator [jangan terlalu memihak pendapat Anda sendiri atau orang tertentu, berusaha berlaku Adil]. Jika pengunjung sedikit, Anda dapat merespons semua komentar yang masuk. Kalau banyak…yah selektif saja.
10. Orisinalitas dan Membangun
Dari ke-9 tip/cara di atas, yang tidak kalah pentingnya adalah Orisinalitas.
Pastikan artikel Anda adalah murni tulisan Anda. Jika anda mengutip tulisan orang lain, Anda ‘harus’ mencantumkan sumbernya [referensi situs, nama situs, tanggal situs]. Dan tunjukkan bahwa Anda mengambil tulisan tersebut dari pihak/situs orang tersebut dan menyampaikan apresiasi terhadap situs tersebut.
Sangat disayangkan, jika Anda hanya meng-copy paste artikel orang lain. Yang terjadi, kita tidak akan maju dalam menge-blog [membuat tulisan], namun kita justru maja dalam mem-plagiat. Dan jangan lupa, isilah blog Anda dengan hal-hal positif untuk membangun budaya blog yang etis, kreatfi, inovatif negeri tercinta ini.
Masih ada banyak lagi cara-cara yang dapat kita gunakan untuk meningkatkan trafik blog kita. Semoga dengan 10 cara/langkah yang saya sampaikan ini, blog Anda akan tumbuh pesat.
Selamat Mencoba, dan sampaikan saran/pesan apakah Anda berhasil mempraktikkannya.
Sukses Selalu, Blogger Indonesia.
echnusa – 7 Januari 2009
Lampiran:
Saya baru menge-blog di awal Oktober 2008 [September sign-up]. Dari usaha pribadi serta teman-teman dan situs-situs referensi berita [infogue dan lintasberita], blog dapat masuk dalam 100 ‘blog of the day’ atau BOTD baik dalam kriteria topik maupun blog (top post atau blog).
Tambahan UNTUK MASUKIN TAG
UNTUK BLOGGER/BLOGSPOT
Dibawah kiri kotak tulisan artikel, ada ruang/kotak yang berisi LABEL. Silahkan isi ruang LABEL dengan kata-kata yang berhubungan sebagai Tags/tautan.
Untuk WordPress
Silahkan klik Tag/Taut* dibagian kiri bawah.
Lalu ada muncul kotak isian, silahkan isi keyword atau tag [tautan] artikel Anda.
*Jika belum ada tampilan tag/taut, silahkan klik screen option (kiri atas), pilih ada tag/taut.

Friday, February 18, 2011

Ayo... pesan sekarang juga mumpung murah .........

Monday, February 14, 2011

Sejarah Agama Hindu

PENGANTAR
Agama Hindu adalah agama yang mempunyai usia terpanjang merupakan agama yang pertama dikenal oleh manusia. Dalam uraian ini akan dijelaskan kapan dan dimana agama itu diwahyukan dan uraian singkat tentang proses perkembangannya. Agama Hindu adalah agama yang telah melahirkan kebudayaan yang sangat kompleks dibidang astronomi, ilmu pertanian, filsafat dan ilmu-ilmu lainnya. Karena luas dan terlalu mendetailnya jangkauan pemaparan dari agama Hindu, kadang-kadang terasa sulit untuk dipahami.

Banyak para ahli dibidang agama dan ilmu lainnya yang telah mendalami tentang agama Hindu sehingga muncul bermacam- macam penafsiran dan analisa terhadap agama Hindu. Sampai sekarang belum ada kesepakatan diantara para ahli untuk menetapkan kapan agama Hindu itu diwahyukan, demikian juga mengenai metode dan misi penyebarannya belum banyak dimengerti.

Penampilan agama Hindu yang memberikan kebebasan cukup tinggi dalam melaksanakan upacaranya mengakibatkan banyak para ahli yang menuliskan tentang agama ini tidak sesuai dengan apa yang sebenarnya ada dalam agama Hindu.
Sebagai Contoh: "Masih banyak para ahli menuliskan Agama Hindu adalah agama yang polytheistis dan segala macam lagi penilaian yang sangat tidak mengenakkan, serta merugikan agama Hindu".
Disamping itu di kalangan umat Hindu sendiripun masih banyak pemahaman-pemahaman yang kurang tepat atas ajaran agama yang dipahami dan diamalkan. Demikianlah tujuan penulisan ini adalah untuk membantu meluruskan pendapat-pendapat yang menyimpang serta pengertian yang belum jelas dari hal yang sebenarnya terhadap agama Hindu.

AGAMA HINDU DI INDIA

Perkembangan agama Hindu di India, pada hakekatnya dapat dibagi menjadi 4 fase, yakni Jaman Weda, Jaman Brahmana, Jaman Upanisad dan Jaman Budha. Dari peninggalan benda-benda purbakala di Mohenjodaro dan Harappa, menunjukkan bahwa orang-orang yang tinggal di India pada jamam dahulu telah mempunyai peradaban yang tinggi. Salah satu peninggalan yang menarik, ialah sebuah patung yang menunjukkan perwujudan Siwa. Peninggalan tersebut erat hubungannya dengan ajaran Weda, karena pada jaman ini telah dikenal adanya penyembahan terhadap Dewa-dewa.
Jaman Weda dimulai pada waktu bangsa Arya berada di Punjab di Lembah Sungai Sindhu, sekitar 2500 s.d 1500 tahun sebelum Masehi, setelah mendesak bangsa Dravida kesebelah Selatan sampai ke dataran tinggi Dekkan. bangsa Arya telah memiliki peradaban tinggi, mereka menyembah Dewa-dewa seperti Agni, Varuna, Vayu, Indra, Siwa dan sebagainya. Walaupun Dewa-dewa itu banyak, namun semuanya adalah manifestasi dan perwujudan Tuhan Yang Maha Tunggal. Tuhan yang Tunggal dan Maha Kuasa dipandang sebagai pengatur tertib alam semesta, yang disebut "Rta". Pada jaman ini, masyarakat dibagi atas kaum Brahmana, Ksatriya, Vaisya dan Sudra.

Pada Jaman Brahmana, kekuasaan kaum Brahmana amat besar pada kehidupan keagamaan, kaum brahmanalah yang mengantarkan persembahan orang kepada para Dewa pada waktu itu. Jaman Brahmana ini ditandai pula mulai tersusunnya "Tata Cara Upacara" beragama yang teratur. Kitab Brahmana, adalah kitab yang menguraikan tentang saji dan upacaranya. Penyusunan tentang Tata Cara Upacara agama berdasarkan wahyu-wahyu Tuhan yang termuat di dalam ayat-ayat Kitab Suci Weda.

Sedangkan pada Jaman Upanisad, yang dipentingkan tidak hanya terbatas pada Upacara dan Saji saja, akan tetapi lebih meningkat pada pengetahuan bathin yang lebih tinggi, yang dapat membuka tabir rahasia alam gaib. Jaman Upanisad ini adalah jaman pengembangan dan penyusunan falsafah agama, yaitu jaman orang berfilsafat atas dasar Weda. Pada jaman ini muncullah ajaran filsafat yang tinggi-tinggi, yang kemudian dikembangkan pula pada ajaran Darsana, Itihasa dan Purana. Sejak jaman Purana, pemujaan Tuhan sebagai Tri Murti menjadi umum.

Selanjutnya, pada Jaman Budha ini, dimulai ketika putra Raja Sudhodana yang bernama "Sidharta", menafsirkan Weda dari sudut logika dan mengembangkan sistem yoga dan semadhi, sebagai jalan untuk menghubungkan diri dengan Tuhan.
Agama Hindu, dari India Selatan menyebar sampai keluar India melalui beberapa cara. Dari sekian arah penyebaran ajaran agama Hindu sampai juga di Nusantara.

MASUKNYA AGAMA HINDU DI INDONESIA

Berdasarkan beberapa pendapat, diperkirakan bahwa Agama Hindu pertamakalinya berkembang di Lembah Sungai Shindu di India. Dilembah sungai inilah para Rsi menerima wahyu dari Hyang Widhi dan diabadikan dalam bentuk Kitab Suci Weda. Dari lembah sungai sindhu, ajaran Agama Hindu menyebar ke seluruh pelosok dunia, yaitu ke India Belakang, Asia Tengah, Tiongkok, Jepang dan akhirnya sampai ke Indonesia. Ada beberapa teori dan pendapat tentang masuknya Agama Hindu ke Indonesia.

Krom (ahli - Belanda), dengan teori Waisya.
Dalam bukunya yang berjudul "Hindu Javanesche Geschiedenis", menyebutkan bahwa masuknya pengaruh Hindu ke Indonesia adalah melalui penyusupan dengan jalan damai yang dilakukan oleh golongan pedagang (Waisya) India.

Mookerjee (ahli - India tahun 1912).
Menyatakan bahwa masuknya pengaruh Hindu dari India ke Indonesia dibawa oleh para pedagang India dengan armada yang besar. Setelah sampai di Pulau Jawa (Indonesia) mereka mendirikan koloni dan membangun kota-kota sebagai tempat untuk memajukan usahanya. Dari tempat inilah mereka sering mengadakan hubungan dengan India. Kontak yang berlangsung sangat lama ini, maka terjadi penyebaran agama Hindu di Indonesia.

Moens dan Bosch (ahli - Belanda)
Menyatakan bahwa peranan kaum Ksatrya sangat besar pengaruhnya terhadap penyebaran agama Hindu dari India ke Indonesia. Demikian pula pengaruh kebudayaan Hindu yang dibawa oleh para para rohaniwan Hindu India ke Indonesia.

Data Peninggalan Sejarah di Indonesia.

Data peninggalan sejarah disebutkan Rsi Agastya menyebarkan agama Hindu dari India ke Indonesia. Data ini ditemukan pada beberapa prasasti di Jawa dan lontar-lontar di Bali, yang menyatakan bahwa Sri Agastya menyebarkan agama Hindu dari India ke Indonesia, melalui sungai Gangga, Yamuna, India Selatan dan India Belakang. Oleh karena begitu besar jasa Rsi Agastya dalam penyebaran agama Hindu, maka namanya disucikan dalam prasasti-prasasti seperti:

Prasasti Dinoyo (Jawa Timur):
Prasasti ini bertahun Caka 628, dimana seorang raja yang bernama Gajahmada membuat pura suci untuk Rsi Agastya, dengan maksud memohon kekuatan suci dari Beliau.

Prasasti Porong (Jawa Tengah)
Prasasti yang bertahun Caka 785, juga menyebutkan keagungan dan kemuliaan Rsi Agastya. Mengingat kemuliaan Rsi Agastya, maka banyak istilah yang diberikan kepada beliau, diantaranya adalah: Agastya Yatra, artinya perjalanan suci Rsi Agastya yang tidak mengenal kembali dalam pengabdiannya untuk Dharma. Pita Segara, artinya bapak dari lautan, karena mengarungi lautan-lautan luas demi untuk Dharma.

AGAMA HINDU DI INDONESIA

Masuknya agama Hindu ke Indonesia terjadi pada awal tahun Masehi, ini dapat diketahui dengan adanya bukti tertulis atau benda-benda purbakala pada abad ke 4 Masehi denngan diketemukannya tujuh buah Yupa peningalan kerajaan Kutai di Kalimantan Timur. Dari tujuh buah Yupa itu didapatkan keterangan mengenai kehidupan keagamaan pada waktu itu yang menyatakan bahwa: "Yupa itu didirikan untuk memperingati dan melaksanakan yadnya oleh Mulawarman". Keterangan yang lain menyebutkan bahwa raja Mulawarman melakukan yadnya pada suatu tempat suci untuk memuja dewa Siwa. Tempat itu disebut dengan "Vaprakeswara".

Masuknya agama Hindu ke Indonesia, menimbulkan pembaharuan yang besar, misalnya berakhirnya jaman prasejarah Indonesia, perubahan dari religi kuno ke dalam kehidupan beragama yang memuja Tuhan Yang Maha Esa dengan kitab Suci Veda dan juga munculnya kerajaan yang mengatur kehidupan suatu wilayah. Disamping di Kutai (Kalimantan Timur), agama Hindu juga berkembang di Jawa Barat mulai abad ke-5 dengan diketemukannya tujuh buah prasasti, yakni prasasti Ciaruteun, Kebonkopi, Jambu, Pasir Awi, Muara Cianten, Tugu dan Lebak. Semua prasasti tersebut berbahasa Sansekerta dan memakai huruf Pallawa.

Dari prassti-prassti itu didapatkan keterangan yang menyebutkan bahwa "Raja Purnawarman adalah Raja Tarumanegara beragama Hindu, Beliau adalah raja yang gagah berani dan lukisan tapak kakinya disamakan dengan tapak kaki Dewa Wisnu"

Bukti lain yang ditemukan di Jawa Barat adalah adanya perunggu di Cebuya yang menggunakan atribut Dewa Siwa dan diperkirakan dibuat pada masa Raja Tarumanegara. Berdasarkan data tersebut, maka jelas bahwa Raja Purnawarman adalah penganut agama Hindu dengan memuja Tri Murti sebagai manifestasi dari Tuhan Yang Maha Esa. Selanjutnya, agama Hindu berkembang pula di Jawa Tengah, yang dibuktikan adanya prasasti Tukmas di lereng gunung Merbabu. Prasasti ini berbahasa sansekerta memakai huruf Pallawa dan bertipe lebih muda dari prasasti Purnawarman. Prasasti ini yang menggunakan atribut Dewa Tri Murti, yaitu Trisula, Kendi, Cakra, Kapak dan Bunga Teratai Mekar, diperkirakan berasal dari tahun 650 Masehi.

Pernyataan lain juga disebutkan dalam prasasti Canggal, yang berbahasa sansekerta dan memakai huduf Pallawa. Prasasti Canggal dikeluarkan oleh Raja Sanjaya pada tahun 654 Caka (576 Masehi), dengan Candra Sengkala berbunyi: "Sruti indriya rasa", Isinya memuat tentang pemujaan terhadap Dewa Siwa, Dewa Wisnu dan Dewa Brahma sebagai Tri Murti.

Adanya kelompok Candi Arjuna dan Candi Srikandi di dataran tinggi Dieng dekat Wonosobo dari abad ke-8 Masehi dan Candi Prambanan yang dihiasi dengan Arca Tri Murti yang didirikan pada tahun 856 Masehi, merupakan bukti pula adanya perkembangan Agama Hindu di Jawa Tengah. Disamping itu, agama Hindu berkembang juga di Jawa Timur, yang dibuktikan dengan ditemukannya prasasti Dinaya (Dinoyo) dekat Kota Malang berbahasa sansekerta dan memakai huruf Jawa Kuno. Isinya memuat tentang pelaksanaan upacara besar yang diadakan oleh Raja Dea Simha pada tahun 760 Masehi dan dilaksanakan oleh para ahli Veda, para Brahmana besar, para pendeta dan penduduk negeri. Dea Simha adalah salah satu raja dari kerajaan Kanjuruan. Candi Budut adalah bangunan suci yang terdapat di daerah Malang sebagai peninggalan tertua kerajaan Hindu di Jawa Timur.

Kemudian pada tahun 929-947 munculah Mpu Sendok dari dinasti Isana Wamsa dan bergelar Sri Isanottunggadewa, yang artinya raja yang sangat dimuliakan dan sebagai pemuja Dewa Siwa. Kemudian sebagai pengganti Mpu Sindok adalah Dharma Wangsa. Selanjutnya munculah Airlangga (yang memerintah kerajaan Sumedang tahun 1019-1042) yang juga adalah penganut Hindu yang setia.

Setelah dinasti Isana Wamsa, di Jawa Timur munculah kerajaan Kediri (tahun 1042-1222), sebagai pengemban agama Hindu. Pada masa kerajaan ini banyak muncul karya sastra Hindu, misalnya Kitab Smaradahana, Kitab Bharatayudha, Kitab Lubdhaka, Wrtasancaya dan kitab Kresnayana. Kemudian muncul kerajaan Singosari (tahun 1222-1292). Pada jaman kerajaan Singosari ini didirikanlah Candi Kidal, candi Jago dan candi Singosari sebagai sebagai peninggalan kehinduan pada jaman kerajaan Singosari.

Pada akhir abad ke-13 berakhirlah masa Singosari dan muncul kerajaan Majapahit, sebagai kerajaan besar meliputi seluruh Nusantara. Keemasan masa Majapahit merupakan masa gemilang kehidupan dan perkembangan Agama Hindu. Hal ini dapat dibuktikan dengan berdirinya candi Penataran, yaitu bangunan Suci Hindu terbesar di Jawa Timur disamping juga munculnya buku Negarakertagama.

Selanjutnya agama Hindu berkembang pula di Bali. Kedatangan agama Hindu di Bali diperkirakan pada abad ke-8. Hal ini disamping dapat dibuktikan dengan adanya prasasti-prasasti, juga adanya Arca Siwa dan Pura Putra Bhatara Desa Bedahulu, Gianyar. Arca ini bertipe sama dengan Arca Siwa di Dieng Jawa Timur, yang berasal dari abad ke-8.

Menurut uraian lontar-lontar di Bali, bahwa Mpu Kuturan sebagai pembaharu agama Hindu di Bali. Mpu Kuturan datang ke Bali pada abad ke-2, yakni pada masa pemerintahan Udayana. Pengaruh Mpu Kuturan di Bali cukup besar. Adanya sekte-sekte yang hidup pada jaman sebelumnya dapat disatukan dengan pemujaan melalui Khayangan Tiga. Khayangan Jagad, sad Khayangan dan Sanggah Kemulan sebagaimana termuat dalam Usama Dewa. Mulai abad inilah dimasyarakatkan adanya pemujaan Tri Murti di Pura Khayangan Tiga. Dan sebagai penghormatan atas jasa beliau dibuatlah pelinggih Menjangan Salwang. Beliau Moksa di Pura Silayukti.

Perkembangan agama Hindu selanjutnya, sejak ekspedisi Gajahmada ke Bali (tahun 1343) sampai akhir abad ke-19 masih terjadi pembaharuan dalam teknis pengamalan ajaran agama. Dan pada masa Dalem Waturenggong, kehidupan agama Hindu mencapai jaman keemasan dengan datangnya Danghyang Nirartha (Dwijendra) ke Bali pada abad ke-16. Jasa beliau sangat besar dibidang sastra, agama, arsitektur. Demikian pula dibidang bangunan tempat suci, seperti Pura Rambut Siwi, Peti Tenget dan Dalem Gandamayu (Klungkung).

Perkembangan selanjutnya, setelah runtuhnya kerajaan-kerajaan di Bali pembinaan kehidupan keagamaan sempat mengalami kemunduran. Namun mulai tahun 1921 usaha pembinaan muncul dengan adanya Suita Gama Tirtha di Singaraja. Sara Poestaka tahun 1923 di Ubud Gianyar, Surya kanta tahun1925 di SIngaraja, Perhimpunan Tjatur Wangsa Durga Gama Hindu Bali tahun 1926 di Klungkung, Paruman Para Penandita tahun 1949 di Singaraja, Majelis Hinduisme tahun 1950 di Klungkung, Wiwadha Sastra Sabha tahun 1950 di Denpasar dan pada tanggal 23 Pebruari 1959 terbentuklah Majelis Agama Hindu. Kemudian pada tanggal 17-23 Nopember tahun 1961 umat Hindu berhasil menyelenggarakan Dharma Asrama para Sulinggih di Campuan Ubud yang menghasilkan piagam Campuan yang merupakan titik awal dan landasan pembinaan umat Hindu. Dan pada tahun 1964 (7 s.d 10 Oktober 1964), diadakan Mahasabha Hindu Bali dengan menetapkan Majelis keagamaan bernama Parisada Hindu Bali dengan menetapkan Majelis keagamaan bernama Parisada Hindu Bali, yang selanjutnya menjadi Parisada Hindu Dharma Indonesia.

Direproduksi kembali dari buku Tuntunan Dasar Agama Hindu (milik Departemen Agama)
Disusun oleh: Drs. Anak Agung Gde Oka Netra

Bali Video - Puja trisandya

Asal muasal L E A K

APA ITU L E A K...
oleh Ketut Winasa pada 15 Februari 2011 jam 9:49

Ratu Leak Calonarang Rangda Nateng Girah:

A ji Wegig berbicara tentang adat istiadat di Bali dikaitkan dengan arus modernisasi, masih tetap ajeg dan kuat berakar di hati sanubari masyarakat Bali. Ilmu Hitam yang di kenal dengan istilah "Pengeleakan" di bali, adalah merupakan suatu ilmu yang diturunkan oleh Ida Sang Hyang Widi Wasa Tuhan Yang Maha Esa) dengan segala manifestasinya dalam fungsinya untuk memprelina (memusnahkan ) manusia di muka bumi.Di Bali Ilmu tersebut dikenal masyarakat luas sejak dulu, ilmu ini memang teramat sadis karena dapat membunuh manusia dalam waktu yang relatif singkat.

Ilmu Leak dapat juga menyebabkan manusia mati secara perlahan yang dapat menimbulkan penderitaan yang hebat dan berkepanjangan. Dalam masyarakat Bali khususnya yang beragama Hindu dikenal dengan istilah “Rua Bineda” yaitu Rua berarti dua dan Bineda berarti berbeda yang artinya ada dua yang selalu berbeda, seperti adanya siang dan malam, ada suka dan duka, ada hidup dan mati.

Demikian pula dengan ilmu ini ada ilmu yang beraliran kiri disebut Ilmu Hitam atau Ilmu Pengeleakan dan sebagai penangkalnya ada ilmu yang beraliran kanan atau Ilmu Putih. Ilmu Hitam atau Ilmu Pengeleakan, tergolong "Aji Wegig" yaitu aji berarti ilmu, wegig berarti begig yaitu suatu sifat yang suka menggangu orang lain.







Karena sifatnya negative, maka ilmu ini sering disebut "Ngiwa".

Ngiwa asal katanya kiwa (Bahasa Bali) artinya kiri. Ngiwa berarti melakukan perbuatan kiwa alias kiri.Ilmu leak ini bisa dipelajari pada lontar – lontar yang memuat serangkaian Ilmu Hitam. Lontar –lontar artinya buku – buku jaman kuno yang terbuat dari daun pohon lontar yang dibuat sedemikian rupa dengan ukuran panjang 30 cm dan lebar 3 cm, diatas lontar diisi tulisan aksara Bali dengan bahasa yang sangat sakral.

Pada jaman Raja Airlangga yang berkuasa di Kerajaan Kediri yaitu pada abad ke-14 ada seorang Ibu yang menguasai Ilmu Pengleakan yang bernama Ibu Calonarang. Pada waktu Ibu Calonarang masih hidup pernah menulis buku lontar Ilmu Pengleakan empat buah yaitu :

Lontar Cambra Berag, Lontar Sampian Emas, Lontar Tanting Emas, Lontar Jung Biru. Calonarang adalah nama julukan seorang perempuan yang bernama Dayu Datu dari Desa Girah (sekarang) yaitu Desa pesisir termasuk wilayah Kerajaan Kediri.

Calonarang berstatus Janda sehingga sering disebut Rangda Nateng Girah yaitu :

Rangda artinya Janda atau dalam bahasa Bali disebut balu, Nateng artinya Raja (Penguasa). Girah adalah nama suatu desa. Jadi ‘’Rangda Nateng Girah’’ artinya Janda Penguasa desa Girah.

Calonarang adalah Ratu Leak yang sangat sakti, pada jaman itu bisa membuat wilayah Kerajaan Kediri Gerubug (wabah) yang dapat mematikan rakyatnya dalam waktu singkat, yaitu pada wilayah pesisir termasuk wilayah desa Girah.





Kisah ceritanya adalah sebagai berikut :

Di Kerajaan Kediri pada masa pemerintahan Airlangga yaitu didesa Girah ada sebuah Perguruan Ilmu Hitam atau Ilmu Pengeleakan yang dipimpin oleh seorang janda yang bernama Ibu Calonarang (nama julukan dari Dayu Datu). Murid – muridnya semua perempuan dan diantaranya ada empat murid

yang ilmunya sudah tergolong tingkat senior antara lain : Nyi Larung, Nyi Lenda, Nyi Lendi, Nyi Sedaksa.

Ilmu leak ini ada tingkatan – tingkatannya yaitu :

1. Ilmu Leak Tingkat Bawah yaitu orang yang bisa ngeleak tersebut bisa merubah wujudnya menjadi binatang seperti monyet, anjing, ayam putih, kambing, babi betina (bangkung) dan lain – lain.

2. Ilmu Leak Tingkat Menengah yaitu orang yang bisa ngeleak pada tingkat ini sudah bisa merubah wujudnya menjadi Burung Garuda bisa terbang tinggi, paruh dan cakarnya berbisa, matanya bisa keluar api, juga bisa berubah wujud menjadi Jaka Tungul atau pohon enau tanpa daun yang batangnya bisa mengeluarkan api dan bau busuk yang beracun.

3. Ilmu Leak Tingkat Tinggi yaitu orang yang bisa ngeleak tingkat ini sudah bisa merubah wujudnya menjadi Bade yaitu berupa menara pengusungan jenasah bertingkat dua puluh satu atau tumpang selikur dalam bahasa Bali dan seluruh tubuh menara tersebut berisi api yang menjalar – jalar sehingga apa saja yang kena sasarannya bisa hangus menjadi abu.

Ibu Calonarang Terhina

Ibu Calonarang juga mempunyai anak kandung seorang putri yang bernama Diah Ratna Mengali, berparas cantik jelita, tetapi putrinya tidak ada satupun pemuda yang melamarnya. Karena Diah Ratna Mangali diduga bisa ngelelak, dengan di dasarkan pada hokum keturunan yaitu kalau Ibunya bisa ngeleak maka anaknyapun mewarisi ilmu leak itu, begitulah pengaduan dari Nyi Larung yaitu salah satu muridnya yang paling dipercaya oleh Ibu Calonarang.

Mendengar pengaduan tersebut, tampak nafas Ibu Calonarang mulai meningkat, pandangan matanya berubah seolah-olah menahan panas hatinya yang membara. Pengaduan tersebut telah membakar darah Ibu Calonarang dan mendidih, terasa muncrat dan tumpah ke otak. Penampilannya yang tadinya tenang, dingin dan sejuk, seketika berubah menjadi panas, gelisah. Kalau diibaratkan Sang Hyang Wisnu berubah menjadi Sang Hyang Brahma, air berubah menjadi api. Tak kuasa Ibu Calonarang menahan amarahnya. Tak kuat tubuhnya yang sudah tua tersebut menahan gempuran fitnah yang telah ditebar oleh masyarakat Kerajaan Kediri.

Ibu Calonarang sangat sedih bercampur berang, sedih karena khawatir putrinya bakal jadi perawan tua, itu berarti keturunannya akan putus dan tidak bisa pula menggendong cucu, berang karena putrinya dituduh bisa ngeleak.

Ibu Calonarang berkata kepada Nyi Larung : “Hai Nyi Larung, penghinaan ini bagaikan air kencing dan kotoran ke wajah dan kepalaku. Aku akan membalas semua ini, rakyat Kediri akan hancur lebur, dan luluh lantak dalam sekejap. Semua orang-orangnya akan mati mendadak. Laki-laki, perempuan, tua muda, semuanya akan menanggung akibat dari fitnah dan penghinaan ini. Kalau tidak tercapai apa yang aku katakan ini, maka lebih baik aku mati, percuma jadi manusia. Kalau Ibu Calonarang ini tidak melakukan balas dendam maka hati ini tidak akan merasa tentram”.

Demikian kata-kata Ibu Calonarang yang sangat mengerikan kalau seandainya hal ini menjadi kenyataan. Nyi Larung kemudian menyahut dan bertanya “Kalau demikian niat Guru, bagaimana kita bisa melakukan hal tersebut”. segera dijawab oleh Ibu Calonarang. “Kau Nyi Larung, ketahuilah, jangan terlalu khawatir akan segala kemampuanku. Aku Ibu Calonarang bukanlah orang sembarangan dan murahan. Kalau tidak yakin dengan diri, maka aku tidak akan sesumbar begitu. Biar mereka tersebut merasakan akibat dari segala perbuatan yang telah mereka lakukan terhadap anakku.

Kau Nyi Larung, Ibu minta agar kau mengumpulkan semua murid-muridku supaya segera masuk ke Pasraman Pengeleakan. “Tunggu sampai tengah malam nanti. Aku akan menurunkan segala ilmu kewisesan yang aku miliki kepada kalian semua. Karena sekarang hari masih terang dan sore, lebih baik engkau semua melakukan pekerjaan seperti biasanya. Aku akan mempersiapkan segala sesuatunya. Nanti malam kita akan berkumpul lagi membicarakan masalah tersebut, dan ingat tidak ada yang boleh tahu mengenai apa yang kita akan lakukan ini, kita akan membuat Kerajaan Kediri gerubung yaitu berupa serangan wabah penyakit yang sulit diobati yang dapat mematikan rakyatnya dalam waktu singkat. Demikian Ibu Calonarang menutup pembicaraannya pada sore hari tersebut, dan semua kembali melakukan kegiatan sebagaimana mestinya.

Gerubug Di Kerajaan Kediri

Diceritakan Rakyat Kerajaan Kediri di siang harinya yang ramai seperti biasanya. Masyarakatnya sebagian besar hidup dari bertani di sawah dengan menanam padi dan palawija. Anak-anak muda semuanya riang gembira bermain sambil mengembalakan sapi dan bebek di sawah. Mereka riang gembira, menemani orang tuanya yang sedang membajak sawah. Ada pula masyarakat yang bekerja sebagai tukang membuat rumah, pondok, bangunan suci seperti pura dan sanggah, atau membuat angkul-angkul atau pintu gerbang, dan lain-lain. Bagi kaum perempuan dan yang bekerja sebagai pedagang dengan menjual kue, nasi, kopi dan ada pula yang menenun kain untuk keperluan sendiri. Ada pula dari golongan pande bekerja khusus membuat perabotan pisau, sabit, parang, cangkul, keris, dan perabotan dari besi lainnya. Bagi yang mempunyai waktu luang yang laki-laki biasanya diisi dengan mengelus-elus ayam aduan, dan bagi yang perempuan digunakan untuk mencari kutu rambut.

Tidak ada terasa hal-hal aneh atau pertanda aneh di siang hari tersebut. Kegiatan masyarakat berlangsung dari pagi sampai sore, bahkan sampai malam hari. Pada malam hari masyarakat yang senang matembang atau bernyanyi melakukan kegiatannya sampai malam. Demikian pula dengan sekaa gong latihan sampai malam di Balai Banjar. Suasananya nyaman, tentram, dan damai sangat terasa ketika itu.

Setelah tengah malam tiba, semua masyarakat telah beristirahat tidur. Suasananya menjadi sangat gelap dan sunyi senyap, ditambah lagi pada hari tersebut adalah hari Kajeng Kliwon. Suatu hari yang dianggap kramat bagi masyarakat. Masyarakat biasanya pantang pergi sampai larut malam pada hari Kajeng Kliwon. Karena hari tersebut dianggap sebagai hari yang angker. Sehingga penduduk tidak ada yang berani keluar sampai larut malam.

Ketika penduduk Rakyat Kediri tertidur lelap di tengah malam, ketika itulah para murid atau sisya Ibu Calonarang yang sudah menjadi leak datang ke Desa-desa wilayah pesisir Kerajaan Kediri. Sinar beraneka warna bertebaran di angkasa. Desa-desa pesisir bagaikan dibakar dari angkasa. Ketika itu, penduduk desa sedang tidur lelap. Kemudian dengan kedatangan pasukan leak tersebut, tiba-tiba saja penduduk desa merasakan udara menjadi panas dan gerah. Angin dingin yang tadinya mendesir sejuk, tiba-tiba hilang dan menjadi panas yang membuat tidur mereka menjadi gelisah. Para anak-anak yang gelisah, dan terdengar tangis para bayi di tengah malam. Lolongan anjing saling bersahutan seketika. Demikian pula suara goak atau burung gagak terdengar di tengah malam. Ketika itu sudah terasa ada yang aneh dan ganjil saat itu. Ditambah lagi dengan adanya bunyi kodok darat yang ramai, padahal ketika itu adalah musim kering. Demikian pula tokek pun ribut saling bersahutan seakan-akan memberitahukan sesuatu kepada penduduk desa. Mendengar dan mengalami suatu yang ganjil tersebut, masyarakat menjadi ketakutan, dan tidak ada yang berani keluar.

Endih atau api jadi-jadian yang berjumlah banyak di angkasa kemudian turun menuju jalan-jalan dan rumah-rumah penduduk desa. Api sebesar sangkar ayam mendarat di perempatan jalan desa, dan diikuti oleh api kecil-kecil warna-warni. Setelah itu para leak yang tadinya terbang berwujud endih, kemudian setelah di bawah berubah wujud menjadi leak beraneka rupa, dan berkeliaran di jalan-jalan desa. Ketika malam itu, ada seorang masyarakat memberanikan diri untuk mengintip dari balik jendela rumahnya. Untuk mengetahui situasi di luar rumah. Namun apa yang dilihatnya? Sangat terkejut orang tersebut menyaksikan kejadian di luar. Orang tersebut, karena saking takutnya, segera ia masuk ke dalam rumah dan mengunci pintunya rapat-rapat, serta segera memohon kehadapan Hyang Maha Kuasa agar diberikan perlindungan. Kemudian orang tersebut mengalami sakit ngeeb atau ketakutan yang berlebihan dan tidak mau bicara.

Para murid atau sisya Ibu Calonarang yang berjumlah tiga puluh empat orang ditambah dengan empat orang muridnya yang sudah senior yaitu Nyi Larung, Nyi Lenda, Nyi Lendi, dan Nyi Sedaksa, semua sudah berada di desa pesisir. Malam yang sangat gelap kemudian ditambah dengan hujan gerimis yang memunculkan bau tanah yang angid, mambuat para leak menjadi semakin bersuka ria. Beberapa bola api bertebaran di angkasa berkejar-kerjaran dan menari-nari. Monyet-monyet besar, anjing bulu kotor, dan babi bertaring panjang berkeliaran di jalan-jalan sepanjang desa wilayah pesisir bercanda bersuka ria. Leak kambing, gegendu kerbau, gegendu jaran tampak jalan-jalan mengitari Kerajaan Kediri. Demikian pula dengan sosok Leak Celuluk yang berkelebat-kelebat dan bersandar di angkul-angkul rumah penduduk. Leak yang berwujud kreb kasa atau kain putih panjang bergulung-gulungan tampak melintang di jalanan. Di perempatan dan pertigaan jalan Desa, sosok Leak berwujud bade atau menara pengusungan mayat sedang menari-nari memenuhi jalanan. Semua leak tersebut menjalankan tugas seperti apa yang diperintahkan oleh gurunya yakni Ibu Calonarang.

Sungguh-sungguh seram memang pada malam itu. Penduduk desa tidak ada yang berani berkutik, apalagi keluar rumah. Para leak di malam itu telah menyebarkan penyakit grubug di desa-desa wilayah pesisir Kerajaan Kediri. Setelah semalaman para leak berpesta pora, maka hari telah menjelang pagi. Tiba saatnya para Leak untuk kembali ke wujud semula. Karena begitulah hukumnya sebagai leak. Waktu mereka adalah di malam hari. Apabila mereka melanggar hukum tersebut maka mereka akan mendapatkan bahaya. Ketika hari menjelang pagi para leak pun kembali ke tempatnya semula, dan pulang ke rumah. Demikian pula dengan Ibu Calonarang beserta Nyi Larung, Nyi Lenda, Nyi Lendi dan Nyi Sedaksa kembali pulang ke rumah setelah pesta pora di malam hari. Sekarang mereka hanya tinggal menunggu hasil dari kerja mereka semalam.

Diceritakan keesokan harinya penduduk desa bangun pagi-pagi. Mereka ramai menceritakan keanehan-keanehan dan keganjilan-keganjilan yang terjadi pada malam harinya. Semuanya menceritakan apa yang mereka rasakan atau apa yang mereka sempat saksikan malam itu dirumah masing-masing. Namun sedang asyiknya mereka bercerita, tiba-tiba saja ada seorang penduduk yang menjerit minta tolong. Orang tersebut mengatakan salah seorang keluarganya tiba-tiba saja sakit perut, muntah-muntah, dan mencret-mencret. Ketika mau memberikan pertolongan kepada penduduk di sebelah Barat tersebut, tiba-tiba saja tetangga di sebelah Timur menjerit minta tolong ada salah seorang keluarganya yang muntah dan mencret. Pagi itu, masyarakat desa menjadi panik. Karena mendadak sebagian penduduk mengalami muntah dan mencret. Bahkan pagi itu, ada beberapa yang telah meninggal. Beberapa lagi belum ada yang sempat diberi obat, tiba-tiba sudah meninggal. Demikian semakin panik masyarakat di desa. Segera saja yang meninggal dikuburkan di setra atau tempat pemakaman mayat, namun ketika pulang dari setra, tiba-tiba saja yang tadinya ikut mengubur menjadi sakit dan meninggal. Demikian seterusnya. Penduduk desa dihantui oleh bahaya maut. Seolah-olah kematian ada di depan hidung mereka. Sungguh mengerikan pemandangan di desa-desa wilayah pesisir Kerajaan Kediri ketika itu. Kerajaan Kediri gempar, sehari-hari orang mengusung mayat kekuburan dalam selisih waktu yang sangat singat.

Menghadapi situasi demikian beberapa penduduk dan prajuru desa mencoba untuk menanyakan kepada para balian atau dukun untuk minta pertolongan. Para balian pun didatangkan ke desa-desa yang kena bencana wabah gerubug. Ternyata mereka juga tidak dapat berbuat banyak menghadapi penyakit gerubug yang dialami penduduk desa. Bahkan, si balian atau dukun yang didatangkan tersebut mengalami mutah berak dan meninggal. Setiap hari kejadian tersebut terus berlangsung. Penduduk desa menjadi bingung dan panik. Ada yang berkehendak untuk mengungsi dan menghindar dari grubug tersebut. Mereka berbondong-bondong meninggalkan desanya. Namun ketika sampai di batas desa, mereka itu mengalami muntah berak dan meninggal seketika. Melihat keadaan seperti itu penduduk yang masih hidup menjadi semakin ketakutan. Ketika malam hari, mereka semua tidak ada yang berani tidur sendirian, dan tidak berani keluar rumah. Lolongan anjing tak henti-hentinya di malam hari. Burung gagak, katak dongkang, semuanya rebut saling bersahutan.

Adanya musibah yang menakutkan bercampur dengan sedih, para penduduk mencoba untuk berpasrah diri dan menyerahkan semuanya kehadapan Ida Sang Hyang Widhi. Setiap saat mereka memuja dan memohon kehadapan beliau agar bencana grubug ini segera berakhir, dan semua penduduk yang masih hidup diberkahi keselamatan dan kekuatan. Di samping itu perlindungan-perlindungan magis dipasang di depan pintu masuk pekarangan dan pintu rumah. Sesuai dengan petunjuk orang pintar atau sesuai dengan kebiasaan para tetuanya terdahulu. Penduduk memasang sesikepan atau pelindung magis seperti daun pandan berduri yang ditulisi tapak dara atau tanda palang dari kapur sirih, berisi bawang merah, bawang putih, jangu, juga benang tri datu yaitu benang warna merah, putih, hitam, dan pipis bolong atau uang kepeng. Jadi pada dasarnya semua dilakukan untuk menolak penyakit, dan memohon perlindungan kehadapan Hyang Maha Kuasa.

Setelah berberapa hari mengalami kepanikan, kebingungan dan ketakutan, akhirnya para prajuru desa atau Pengurus Desa, para penglingsir atau tetua, dan para pemangku, mengadakan pertemuan di salah satu Balai Banjar di Desa Girah. Pada intinya mereka membicarakan mengenai masalah atau penyakit gerubug yang menyerang desa-desa pesisir wilayah Kerajaan Kediri. Kalau seandainya masalah ini dibiarkan begitu saja, sudah pasti penduduk desa akan habis semuanya.

Mereka tetap berharap agar semua masyarakat meningkatkan astiti bhaktinya atau pemujaan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa atau Tuhan agar diberikan keselamatan, kesehatan, perlindungan, dan umur panjang. Disamping itu pula para prajuru desa para penglingsir atau tetua desa beserta dengan para pemangku sepakat untuk melaporkan masalah ini kehadapan Prabu Airlangga Raja Kediri. Mereka berencana memohon kehadapan Raja Airlangga agar beliau berkenan untuk datang ke desa-dewa wilayah pesisir Kerajaan Kediri meninjau rakyatnya yang sedang ditimpa musibah penyakit atau gerubug. Karena beliau sebagai penguasa atau sebagai Raja Kediri berhak tahu dan wajib untuk melindungi rakyatnya dari bencana. Demikian kesepakatan mereka dan merencanakan akan berangkat ke Istana besok pagi.

Ketika para tetua desa dan prajuru disertai dengan para pemangku masih berada di Bale pertemuan, tiba-tiba saja muncul seseorang yang bertubuh tinggi, kepala kribo, berkumis tebal dan brewok. Orang ini berjalan sempoyongan, dengan mata merah, dan bicaranya ngawur. Rupanya orang ini dalam keadaan mabuk. Orang tersebut datang di bale pertemuan dan berkata bahwa anaknya telah meninggal karena muntah mencret. Pemabuk itu kemudian berkata : mana Leak Calonarang yang telah memakan anakku, akan aku santap bola matanya mentah-mentah. Demikian orang tersebut sesumbar dihadapan para sesepuh desa. Ketika setelah mengatakan sesumbar tersebut Si Brewok tiba-tiba saja muntah mencret tak tertahankan, dan akhirnya tewas di tempat.

Setelah beberapa saat Si Brewok tergeletak, kemudian para tetua desa tersebut menjadi teringat dengan kejadian yang terjadi beberapa waktu lalu ketika di Desa Girah. Mereka baru ingat bahwa Si Brewok inilah yang menjadi biang keladi dari kejadian yang menimpa Diah Ratna Manggali anak Ibu Calonarang. Bersama-sama dengan orang banyak, Si Brewok ini telah membuat fitnah Diah Ratna Mengali bisa ngeleak karena Ibunya Calonarang adalah orang sakti dan bias ngeleak. Jangan-jangan hal itu yang menjadi penyebab dari penyakit gerubug yang melanda desa-desa pesisir wilayah Kerajaan Kediri sekarang ini. Karena Calonarang merasa tersinggung dan terhina tidak akan tinggal diam. Mungkin saja ia akan membalas dendam sesuai dengan kemampuannya. Apalagi Calonarang adalah seorang yang sangat sakti dan memiliki murid yang sangat banyak. Sehingga dengan ilmu yang dimiliki mereka mencoba untuk menghancurkan desa-desa di Kerajaan Kediri dengan menebar penyakit gerubug. Rupanya mereka yang ada di sana mempunyai pikiran yang sama, dan sepakat untuk segera melaporkan hal tersebut kehadapan Prabu Airlangga Raja Kediri.

Keesokan harinya para prajuru desa beserta rombongan berangkat menuju Istana Kediri. Sangat cepat perjalanan mereka, sehingga tidak diceritakan sampailah rombongan tersebut di bencingah atau alun-alun Istana Raja. Ketika di Istana rombongan tersebut menyaksikan suatu keadaan yang tenang, damai, dan biasa saja, jauh dari kesusahan, kalau dibandingkan dengan apa yang terjadi di desa sekarang ini. Di bencingah puri tampak sekelompok masyarakat yang sedang duduk-duduk di bawah rimbunnya daun beringin yang sangat besar yang tumbuh di becingah, seolah-olah memayungi rakyat Kediri dari terik sinar matahari. Bangsingnya atau akarnya yang menjulur sampai menyentuh tanah seolah-olah menjulurkan tangannya untuk menolong rakyat Kediri yang kesusahan. Mereka seperti biasa yang laki-laki beristirahat, sambil mengecel atau mengelus ayam aduan. Di sampingnya tampak berderet ayam aduan dengan beraneka warna, dan mekruyuk atau berkokok saling bersahutan. Disana, ada pula dagang kopi, dagang kue, dagang nasi, dengan be guling nyodog atau babi guling yang utuh dan diletakkan di atas meja dagangan.

Rombongan tersebut disapa oleh orang-orang yang ada di bencingah. Mereka kemudian segera masuk ke dalam Istana Raja melalui pemedalan atau pintu keluar candi bentar yang megah, disandingkan dengan bale kulkul yang menjulang tinggi, dan bale bengong yang tampak mempesona, membuat mereka menjadi klangen atau kagum. Di hulu sebelah timur laut terdapat pemerajan puri atau tempat suci keluarga Raja yang sangat disucikan.

Mereka kemudian menghadap Prabu Airlangga di Bale penangkilan atau balai penghadapan. Setelah memberikan penghormatan kehadapan Sang Prabu, rombongan tersebut kemudian menjelaskan segala sesuatu maksud dan tujuannya mengahap ke Istana. Dijelaskan pula secara panjang lebar mengenai masalah yang sedang melanda desa-desa pesisir wilayah Kerajaan Kediri. Mereka kemudian memohon agar Sang Prabu berkenan untuk meninjau ke desa-desa. Demikian hatur mereka semua kehadapan Sang Prabu. Kemudian Sang Prabu menjawab dengan kata-kata yang agak berat, dan dengan roma muka yang agak tegang ketika itu.

“Kalau begitu keadaannya, penyebar gerubug di desa-desa wilayah pesisir tidak lain dan tidak bukan adalah Ibu Calonarang. Aku tidak akan meninjau ke desa lagi. Tetapi aku akan segara berupaya untuk menyelesaikan masalah kalian, dan menghadapi Calonarang yang sakti tersebut”.

“Pengerusakan dan penyebaran penyakit di desa-desa oleh Calonarang Sebenarnya adalah tantangan langsung bagiku sebagai penguasa di Kerajaan Kediri. Aku akan menghadapi bagaimanapun ririh atau saktinya Calonarang. Calonarang sangat berani kepadaku, dan sangat besar dosanya karena telah membunuh banyak rakyatku yang tidak berdosa. Sangat besar dosanya terhadap kerajaan, sehingga orang tersebut harus mendapatkan ganjaran hukuman yang setimpal”. Demikian sabda Raja Kediri yang menabuh genderang perang terhadap Calonarang.

Sang Prabu juga menyampaikan pesan kepada rombongan Desa Girah sesampai di rumah nanti, beritahukan kepada seluruh rakyatku semuanya. Tenanglah, bersabarlah dan selalulah memuja kebesaran Ida Betara Tri Sakti yang berstana di Pura Kayangan Tiga. Selalulah berjaga-jaga di perbatasan desa sambil menghidupkan api obor sebagai penerangan dan sekaligus mohon perlindungan kehadapan Hyang Betara Brahma. Sebelum itu jangan lupa menghaturkan canang atau sesajen di sanggah atau tempat suci keluarga masing-masing agar para leluhur kita juga ikut membantu melindungi dari bahaya ini. Kemudian mohonlah sesikepan atau sarana magis yang bersarana bawang putih, jangu, benang tri datu, dan pipis bolong, sebagai sarana penolak leak. Demikian perintah dan sekaligus pesan Raja Kediri kepada rakyat beliau yang sedang ditimpa bencana gerubug dan salanjutnya para penghadap tersebut diijinkan untuk pamit kembali pulang. Tidak diceritakan perjalanan mereka, maka sampailah rombongan tersebut di rumah, dan segera memberitahukan apa yang menjadi titah Raja Kediri.

Raja Kediri Murka

Kembali diceritakan Prabu Airlangga Raja Kediri. Sepeninggalan rombongan Desa Girah, maka beliau sendirian duduk termenung di bale penangkilan. Pandangannya menerawang jauh kemana-mana, tangannya dikepalkan, dan tampak gelisah. Duduk bangun, demikianlah Sang Prabu sendirian di Istana. Tampaknya Sang Prabu tak kuasa menahan amarah dan panas hati beliau akibat ulah Calonarang. Sangat menakutkan sekali perangai beliau ketika itu. Diibaratkan macan gading atau harimau kuning yang akan menerkam mangsanya. Tak seorang pun parekan atau punakawan di puri atau istana yang berani menyapa beliau. Istri dan parekan atau punakawan di puri atau istana semuanya terdiam takut melihat gelagat Sang Prabu yang lagi murka. Tidak ada yang berani menghampiri dan menemani beliau ketika itu. Suguhan wedang atau kopi dan juga hidangan yang lainnya tidak disentuh sama sekali. Pikiran beliau hanya tertuju kepada upaya bagaimana mengalahkan Calonarang yang sakti tersebut.

Ketika hari menjelang siang, Sang Prabu belum juga beranjak dari tempat beliau duduk sejak pagi. Kemudian secara tak disangka-sangka datang Ki Patih Madri menghadap Sang Prabu ke Istana. Ia adalah seorang tabeng dada atau pengawal Istana. Ki Patih Madri berperawakan tinggi besar, pintar ilmu silat atau bela diri, dan menguasai beberapa ilmu kanuragan. Ia sangat berpengaruh di kalangan orang-orang di Kerajaan Kediri, namun ia sendiri berpenampilan sangat sederhana, polos, dan sangat setia kepada Istana terutama kehadapan junjungannya yakni Prabu Airlangga Raja Kediri.

Sangat gembira sekali perasaan Sang Prabu ketika Ki Patih Madri muncul di Istana, dan segera Sang Prabu menyuruhnya mendekat untuk diajak bertukar pikiran. Bagaikan diperciki embun pagi yang sejuk perasaan Raja Airlangga ketika Ki Patih Madri datang pada saat yang diperlukan sekali. Sambil menikmati hidangan kopi yang telah disuguhkan, Sang Prabu berkata kepada Ki Patih Madri :

“aku hari ini sangat kesal, marah dan bercampur sedih dalam hatiku. Yang menyebabkan adalah ulah onar Calonarang yang telah menebar penyakit gerubug di desa-desa pesisir wilayah Kerajaan Kediri. Banyak rakyatku yang sakit dan meninggal di sana. Ia ingin menghancurkan Kerajaan Kediri, serta menghancurkan kekuasaanku. Sekarang karena kebetulan sekali Patih Madri datang ke Istana, maka aku ingin mendapatkan masukan dari engkau mengenai masalah yang menimpa desa tersebut. Bagaimana caranya menumpas dan melenyapkan Calonarang beserta

sisya-sisyanya atau murid-muridnya yang telah berbuat onar tersebut. Sebab kalau tidak ditangani segera, maka rakyat desa Kerajaan Kediri akan habis, bahkan ia akan merencanakan untuk menghancurkan Kerajaan Kediri secara keseluruhan”. Demikian kata pembukuan yang cukup panjang dari Sang Prabu kepada Ki Patih Madri.

Mendengar semua itu, merasa kaget Ki Patih Madri, sebab sebelumnya ia sama sekali tidak mendengar adanya masalah ini. Ki Patih Madri berpikir sejenak, kemudian menjawab apa yang dikatakan Sang Prabu. “Mohon ampun Paduka, tidak patut rasanya hamba sebagai patih yang jugul punggung atau sangat bodoh memberikan masukan kehadapan Paduka. Namun atas titah Paduka, maka hamba akan mencoba untuk ikut urun pendapat mengenai masalah ini.

Namun hamba bagaikan nasikin segara atau membuang garam ke laut begitulah ibaratnya”. Lebih lanjut Ki Patih Madri menyampaikan haturnya kehadapan Sang Prabu “Kalau mendengar tingkah laku Calonarang tersebut, maka inilah yang disebut dalam sastra agama sebagai Atharwa yang artinya melakukan pembunuhan yang sangat kejam terhadap orang lain yang tidak berdosa dengan menggunakan Ilmu Hitam. Mereka telah menebar cetik atau racun niskala di wilayah desa. Ini pula digolongkan sebagai Himsa Karma yakni perbuatan membunuh makhluk lain secara sewenang-wenang. Para pelaku dari semua ini harus dihukum berat dan setimpal”. Demikian hatur Ki Patih Madri kehadapan Sang Prabu. Kemudian Ki Patih Madri menambahkan haturnya sekarang Paduka jangan terlalu bersedih dan khawatir. Hamba akan menjalankan Swadharmaning Kawula (kewajiban sebagai rakyat) bersama dengan rakyat Kediri yang lainnya. Hamba akan mengabdikan jiwa dan raga hamba untuk Kediri. Kita akan gempur Calonarang Rangda Nateng Girah, kita hancurkan antek-antek, dan kita musnahkan Calonarang”. Demikian Ki Patih Madri memompa semangat junjungannya. Sungguh lega hati Sang Prabu mendengar apa yang diucapkan oleh Ki Patih Madri.

Raja Airlangga kemudian membuat keputusan untuk menggempur Calonarang Rangda Nateng Girah, dan mempercayakan kepada Ki Patih Madri sebagai pimpinan penyerangan.

Gugurnya Ki Patih Madri

Diceritakan Ki Patih Madri telah mengumpulkan tokoh masyarakat dan penduduk yang mempunyai ilmu kanuragan atau ilmu kewisesan. Mereka semua dikumpulkan di Istana dan diberikan pengarahan mengenai rencana penyerangan ke tempat Ratu Leak di Desa Girah menggempur Calonarang di malam hari.

Waktu yang ditetapkan untuk penyerangan telah tiba. Menjelang tengah malam mereka berangkat bersama dilengkapi pula dengan senjata tajam, sesikepan, gegemet-gegemet, dan juga sesabukan atau sarana magis pelindung diri. Karena kesaktian Calonarang, maka serangan dari pihak Kediri yang dipimpin Ki Patih Madri telah diketahui sebelumnya. Sehingga Calonarang memerintahkan kepada seluruh sisya-sisyanya atau murid-muridnya untuk bersiaga di perbatasan Desa Girah. Calonarang beserta sisyanya telah bersiaga menyambut kedatangan para jawara Kediri yang akan menggempurnya. Mereka telah menggelar semua ilmu yang dimiliki dan telah menyengker atau memagari Desa Girah dengan penyengker gaib, sehingga kekuatan musuh tidak dapat menembus pertahanan tersebut.

Pada tengah malam, sampailah Ki Patih Madri dan para jawara Kediri di perbatasan Desa Girah. Mereka langsung menggelar ajian yang mereka miliki dan menyerang musuh yang telah menghadang. Serangan tersebut kemudian dihadang oleh para murid Calonarang yang dipimpin oleh Nyi Larung sehingga terjadilah pertempuran ilmu kanuragan dimalam hari yang sangat dasyat. Bola-bola api beterbangan di antara kedua belah pihak. Taburan cahaya gemerlapan aneka warna di angkasa yang saling berkelebat, berkejar-kejaran, dan saling berbenturan. Langit di Desa Girah pada malam itu bagaikan kejatuhan bintang dari langit yang jumlahnya ribuan. Memang sungguh-sungguh digjaya mereka semua. Tidak beberapa lama pertempuran di malam hari berlangsung, serangan dari para jawara Kediri dapat dipatahkan oleh ketangguhan dari ilmu yang dimiliki oleh murid-murid Calonarang, sedangkan Ki Patih Madri gugur dalam peperangan melawan Nyi Larung dan para jawara Kediri banyak yang tewas. Para jawara Kediri yang masih hidup berhamburan berlari meninggalkan arena pertempuran karena terdesak. Mereka berusaha untuk menyelamatkan diri. Setelah mengalami desakan dari pasukan leak murid-murid Calonarang, maka para jawara Kediri memutuskan untuk berbalik dan kembali ke Istana Kediri, serta melaporkan semuanya kehadapan Prabu Airlangga.

Kekalahan pasukan Kediri menyebabkan pasukan leak Calonarang bergembira. Mereka semua tertawa ngakak yang suaranya nyaring dan keras membelah angkasa. Suaranya mengalun, melengking memenuhi angkasa dan berpantulan di antara bukit-bukit. Sehingga terasa mengerikan sekali suasananya pada malam hari tersebut. Mereka semua menari-nari di angkasa, berwujud bola-bola api saling berkejar-kejaran merayakan kemenangannya.

Diceritakan mengenai perjalanan sisa-sisa pasukan Kediri yang kalah perang. Pada pagi hari mereka telah sampai di Istana Kediri. Segera mereka menghadap Sang Prabu dan melaporkan segala sesuatunya. Demikian pula dengan Sang Prabu yang telah menunggu semalaman dengan harap-harap cemas.

Salah seorang dari pasukan Kediri menghaturkan sembah kehadapan Sang Prabu “mohon ampun Paduka, hamba permaklumkan bahwa murid-murid Calonarang benar-benar teguh atau kuat. Pasukan Kediri tidak mampu mengalahkannya dan Ki Patih Madri gugur dalam peperangan dan banyak pasukan yang tewas. Hamba gagal dalam mengemban tugas yang Paduka titahkan. Atas kegagalan tersebut, hamba mohon ampun, dan siap menjalankan hukuman”. Demikian permakluman prajurit Kediri kehadapan Sang Prabu.

Raja Airlangga yang bijaksana kemudian bersabda “ Wahai prajuri Kediri yang gagah berani beserta semua pasukan, kalah menang dalam peperangan sudah menjadi hukumnya. Yang penting sekarang adalah aku minta engkau agar tidak surut kesetiaanmu terhadap Kediri. Teruskanlah kesetiaanmu terhadap Istana, terhadap Kerajaan Kediri. Janganlah berputus asa, karena masih ada waktu dan masih ada cara lain untuk menumpas Calonarang beserta dengan antek-anteknya. Gempur kembali Calonarang. Sang Prabu melanjutkan wejangannya. “Harus kalian ingat mengenai Swadharmaning ring payudhan atau kewajiban dalam pertempuran. Dalam Shanti Parwa disebutkan bahwa apabila mati dalam peperangan, maka darah yang mengalir muncrat akan menghapus segala dosamu. Dan Sang Jiwa atau Sang Atma akan menuju Indraloka. Itulah yang hendaknya diingat dan dijadikan pedoman. Semuanya itu adalah merupakan sebuah pengorbanan yang suci atau yadnya yang digolongkan yadnya utama”. Demikian Sang Prabu memberikan wejangan kepada Prajurit Kediri yang hampir putus asa karena kalah perang.

Mendengar wejangan tersebut, para pasukan Kediri merasakan hidup kembali dan bersemangat. Bagaikan diberikan kekuatan bebayon atau kekuatan tenanga dalam, sehingga semangat pasukan tumbuh kembali. Prajurit kemudian berkata “baiklah tuanku, sangat senang hamba mendegar wejangan tersebut. Sekarang hamba sadar dan yakin akan diri. Hamba akan membela mati-matian dan menyabung nyawa menghadapi Calonarang beserta dengan murid-muridnya”. Pernyataan Prajurit tersebut dibarengi oleh seluruh pasukan, dan disambut hangat oleh Raja Airlangga. “Baiklah kalau begitu, Aku sebagai Raja Kediri sangat menghargai kesetiaamu.

Buku Rahasia Ilmu Pengeleakan Calonarang

Dengan kalahnya Patih Madri melawan Nyi Larung murid Calonarang, maka Raja Kediri sangat panik sehingga Raja Kediri memanggil seorang Bagawanta (Rohaniawan Kerajaan) yaitu Pendeta Kerajaan Kediri yang bernama Empu Bharadah yang ditugaskan oleh Raja untuk mengatasi gerubug (wabah) sebagai ulah onar si Ratu Leak Calonarang.

Empu Bharadah lalu mengatur siasat dengan cara Empu Bahula putra Empu Bharadah di tugaskan untuk mengawini Diah Ratna Mengali agar berhasil mencuri rahasia ilmu pengeleakan milik Janda sakti itu.

Empu Bahula berhasil mencuri buku tersebut berupa lontar yang bertuliskan aksara Bali yang menguraikan tentang teknik – teknik pengeleakan.

Setelah Ibu Calonarang mengetahui bahwa dirinya telah diperdaya oleh Empu Bharadah dengan memanfaatkan putranya Empu Bahula untuk pura–pura kawin dengan putrinya sehingga berhasil mencuri buku ilmu pengeleakan milik Calonarang.

Ibu Calonarang sangat marah dan menantang Empu Bharadah untuk perang tanding pada malam hari di Setra Ganda Mayu yaitu sebuah kuburan yang arealnya sangat luas yang ada di Kerajaan Kediri.

Pertempuran Penguasa Ilmu Hitam dengan Penguasa Ilmu Putih di Setra Ganda Mayu

Dalam perang besar ini Raja Airlangga mengikutkan Pasukan Khusus Balayuda Kediri dalam menghadapi Calonarang dan pasukan leaknya. Para Pasukan Balayuda Kediri yang terpilih sebanyak dua ratus orang yang dipimpin oleh Ki Kebo Wirang dan Ki Lembu Tal. Semua pasukan ini akan mengawal dan membantu Empu Bharadah dalam menumpas kejahatan yang dilakukan oleh Calonarang dan antek-anteknya.

Segala sesuatu perlengkapan segera dipersiapkan seperti senjata tajam berupa tombak, keris, klewang, dan lain-lain. Demikian pula dengan berbagai sarana pelindung badan yang gaib sebagai sarana penolak atau penempur leak, sarana kekebalan, semuanya diturunkan dari tempatnya yang pingit atau tempat rahasia. Yang tidak kalah pentingnya adalah persiapan mengenai perbekalan makanan dan minuman yang diperlukan selama penyerangan. Ketika semua persiapan dianggap rampung, maka mereka pun istrirahat agar tenaga cukup kuat untuk penyerangan besok. Keesokan harinya perjalanan penyerangan dilakukan, pasukan khusus atau pasukan pilihan dari Kediri yang disebut dengan Pasukan Balayuda dalam penyerangan tersebut mengawal Empu Bharadah. Sedangkan di depan sebagai pemimpin pasukan dipercayakan kepada Ki Kebo Wirang didampingi Ki Lembu Tal.

Tidak diceritakan perjalanan mereka, akhirnya rombongan Empu Bharadah dan pasukan Kediri sampai di pesisir selatan Desa Lembah Wilis. Di sana rombongan tersebut berhenti sejenak untuk beristirahat dalam persiapan untuk menuju ke Desa Girah. Semua pasukan kemudian menuju Setra Ganda Mayu yang berada di Wilayah Desa Girah.

Diceritakan kemudian Ibu Calonarang dirumahnya diiringi oleh para sisyanya semua melakukan penyucian diri dan mengayat atau memuja kehadapan Ida Betari mohon anugrah kesaktian. Mereka memusatkan pikiran dan memanunggalkan bayu atau tenaga, sabda atau suara, dan idep atau pikiran, memuja Ida Betari bersarana sekar manca warna atau bunga warna-warni, dengan disertai asep menyan majegau atau wangi-wangian yang dibakar yang asapnya membubung ke angkasa, seolah-olah menyampaikan niat Ibu Calonarang kehadapan Ida Betari. Semua pekakas dan sarana pengleakan diturunkan dari tempatnya yang pingit atau tempat rahasia, dan masing-masing menggunakannya. Di hadapan mereka juga digelar tetandingan jangkep atau sarana sesajen lengkap sesuai dengan keperluan. Calonarang kemudian mulai memejamkan mata dan memusatkan pikiran. Ia tampak berkomat-kamit mengucapkan mantra sakti memohon anugrah kesaktian dan kesidian kehadapan Hyang Maha Wisesa, dengan harapan Empu Bharadah dan Balayuda Kediri dapat dikalahkan.

Setelah beberapa saat melakukan konsentrasi, maka sampailah pada puncaknya. Raja pengiwa pun telah dibangkitkan dan merasuk ke dalam sukma. Kedigjayaan atau kewisesan telah turun dan masuk ke dalam jiwa raga. Calonarang kemudian bangkit dan berkata kepada semua sisyanya “para sisyaku semuanya, permohonan kita kehadapan Hyang Betari telah terkabulkan dan telah mencapai puncaknya. Kesaktian telah kita bangkitkan semuanya, dan telah merasuk ke dalam jiwa dan raga. Kini saatnya kita bertarung menghadapi Empu Bharadah dan Balayuda Kediri. Kita akan pertahankan harga diri kita. Mampuskan semua orang-orang Kediri yang datang ke sini menyerang. Demikian perintah Calonarang kepada seluruh sisyanya. Suaranya ketika itu telah berubah menjadi besar dan menggema, dan bukan merupakan suaranya yang biasa. Kemudian Calonarangpun tertawa ngakak, dan terdengar menakutkan.

Semua sisya Calonarang telah nyuti rupa atau berubah wujud dan siap menyerang. Ada wujud bojog atau monyet yang siap menggigit, ada kambing siap nyenggot atau menanduk, ada sapi dan kuda yang siap ngajet atau menendang, ada kain kasa atau kain putih panjang yang siap menggulung dan membakar, ada bade atau menara pengusungan mayat yang siap membakar, ada babi bertaring panjang yang siap ngelumbih atau membanting dengan kepala, ada awak belig atau badan licin yang mukanya seperti umah tabuan atau sarang tawon. Ada pula api bergulung-gulung yang siap membakar siapa saja yang menghadang. Semua pasukan leak kemudian keluar dari rumah Calonarang dalam rupa bola api beterbangan, kemudian menuju ke Setra Ganda Mayu tempat perjanjian pertempuran dengan Empu Bharadah dan pasukan Balayuda Kediri.

Melihat pasukan leak dengan beraneka rupa datang, pasukan Kediri menjadi kaget dan was-was dan ada yang ketakutan. Semuanya bersiap-siap dan merapatkan diri. Demikian pula dengan Ki Kebo Wirang dan Ki Lembu Tal, mereka berdua sangat waspada serta selalu berada di dekat Empu Bharadah untuk mengawalnya.

Empu Bharadah tidak sedikitpun gentar melihat kawanan leak tersebut, bahkan semangat untuk bertempur semakin membara. Sambil juga Empu Bharadah mengucap mantra sakti Pasupati. Dilengkapi pula dengan sarana sesikepan, sesabukan, rerajahan kain, dan pripian tembaga wasa atau lempengan tembaga. Sangat ampuh mantra sakti Pasupati tersebut. Empu Bharadah membawa pusaka sakti berupa sebuah keris yang bernama Kris Jaga Satru.





Ibu Calonarang Tewas

Pertarunganpun terjadi dengan sangat seram dan dahsyat antara penguasa ilmu hitam yaitu Calonarang dibantu para sisya atau murid-muridnya dengan penguasa ilmu putih yaitu Empu Bharadah dibantu Pasukan Balayuda Kediri, di Setra Ganda Mayu.

Pertempuran berlangsung sangat lama sehingga sampai pagi, dan karena ilmu hitam mempunyai kekuatan hanya pada malam hari saja, maka setelah siang hari Ibu Calonarang akhirnya tidak kuat melawan Empu Bharadah. Calonarang terdesak dan sisyanya banyak yang tewas dalam pertempuran melawan Empu Bharadah dan Pasukan Balayuda Kediri. Mengetahui dirinya terdesak, Calonarang seperti biasa segera menggelar kesaktian engiwanya. Ia segera berubah wujud menjadi seekor burung garuda berbulu emas, melesat ke udara, dan bersembunyi di balik awan. Ketika itu, Empu Bharadah segera masuk ke dalam rumah Calonarang . Didapatinya rumah Calonarang telah kosong, tak ada siapa-siapa. Pasukan Balayuda Kediri mengurung rumah Calonarang.

Empu Bharadah kemudian berteriak : “Hai kau Calonarang pengecut, di mana gerangan engkau bersembunyi. Sudah berwujud apa engkau sekarang, aku akan hadapi. Aku menantangmu, ayolah segera tunjukkan batang hidungmu”. Setelah berkata demikian, tiba-tiba ada jawaban dari angkasa. Rupanya Calonarang sudah bersembunyi dari tadi, tanpa sepengetahuan pasukan Kediri. Calonarang berkata :

“Hai kau Empu Bharadah, dimana bersembunyi rajamu. Mendengar ejekan si garuda tersebut dari udara membuat Empu Bharadah menjadi naik darah. Segera Empu Bharadah memerintahkan kepada Ki Kebo Wirang untuk membidikan senjata tersebut ke arah si Garuda Calonarang. Namun ketika itu, Ki Kebo Wirang menjadi kebingungan karena musuh yang akan dibidik tidak kelihatan. Hanya suaranya saja yang berkoar-koar. Ditambah lagi dengan adanya kilat dan guntur yang menggelegar di angkasa. Semakin menyulitkan untuk membidik si Garuda Calonarang.

Menghadapi situasi demikian, Empu Bharadah mencoba untuk memikirkan sebuah daya upaya. Empu Bharadah kemudian memerintahkan kepada Ki Lembu Tal sebagai umpan, agar si garuda mau keluar dari persembunyiannya. Ki Lembu Tal mencoba untuk mencari tempat yang agak terbuka. Mereka menari-nari sambil mengibas-ngibaskan senjatanya ke udara sebagai pertanda menantang. Ki Lembu Tal mengejek si garuda : “Hai engkau Calonarang, kenapa engkau bersembunyi. Ayo turun, akan aku potong lehermu, akan aku cincang engkau, bila perlu aku jadikan burung garuda panggang. Hai kau Calonarang, kalau memang engkau sakti mengapa engkau bersembunyi di tempat yang tinggi begitu. Kalau engkau mau, kau boleh hisap pantatku”. Demikian ejekan Ki Lembu Tal yang tidak senonoh, sambil membuka kainnya dan memperlihatkan pantatnya ke arah datangnya suara Calonarang.

Mendengar dan melihat ejekan Ki Lembu Tal, menyebabkan Calonarang menjadi naik darah, dan segera keluar dari persembunyiannya. Si garuda Calonarang dengan secepat kilat terbang dan menyambar Ki Lembu Tal. Pada saat si garuda terbang menyambar Ki Lembu Tal, ketika itu pula Empu Bharadah membidikkan senjata pusaka Jaga Satru dan menembakkannya ke arah sang garuda. Si garuda jelmaan Calonarang tersebut terkena tembakan senjata Jaga Satru dan jatuh tersungkur ke tanah. Segera si garuda mengambil wujud kembali menjadi manusia sosok Calonarang. Ratu Leak Calonarang yang sakti mandraguna tidak berdaya dengan kesaktian senjata pusaka Jaga Satru Empu Bharadah. Semua pasukan Balayuda Kediri segera mendekati Calonarang yang tidak berdaya dan kemudian Calonarang menghembuskan nafas terakhir di Setra Ganda Mayu.

Dengan meninggalnya Ibu Calonarang maka bencana gerubug (wabah) yang melanda Kerajaan Kediri bisa teratasi. Calonarang Rangda Nateng Girah yang mewariskan Ilmu Pengeleakan Aji Wegig sampai sekarang masih berkembang di Bali, karena masih ada generasi penerusnya sebagai pewaris pelestarian budaya di Bali.

Thursday, February 10, 2011

CARA MEMBUAT WEBSITE/BLOG GRATIS


Membuat website penghasil uang

Cara membuat website / blog gratis penghasil uang


Ada banyak cara untuk mencari uang di internet. Salah satunya yaitu dengan membuat website lalu me-monitize istilahnya agar website tersebut bisa menghasilkan uang.

Pada saat ini memang sedang ngetrend di kalangan netter ( org yg hobby internet ) untuk mencari penghasilan tambahan. Pada umumnya mereka membuat website lalu mendaftar ke program2 affiliasi yg bisa menghasilkan uang di internet.

Bila anda mempunyai website yang sudah di monitize, maka penghasilan extra akan datang dengan sendirinya meskipun anda sedang tidur sekalipun. Hal ini dikarenakan website anda akan on line 24 jam sehari ,7 hari seminggu, dan pengunjung website anda yg mengklik iklan disana akan memberikan penghasilan tambahan untuk anda. Dan hal ini terjadi terus menerus tanpa anda harus monitor. Pokoknya begitu anda membuat website tersebut online maka ia punya potensi besar untuk menghasilkan uang.

Lalu berapa modal yg harus dikeluarkan untuk membuat website seperti itu ? Untuk saat ini bisa di pastikan anda tidak akan keluar uang sepeser pun kecuali untuk bayar sewa rental warnet / komputer, rokok dan minuman untuk menemani anda dalam membuat website atau blog.

Nah jika anda sudah selesai membuat website, ada beberapa program affiliasi gratis yg bisa anda ikuti saat ini. Diantaranya adalah :

Cara membuat website / blog anda menghasilkan uang lewat co.cc
(RECOMENDED - sudah terbukti membayar)

Perusahaan domain web gratis ini selain menawarkan domain gratis untuk website anda juga menawarkan kerja sama dengan orang orang yang telah mendaftar disana secara gratis.
Domain adalah alamat dari website anda. contohnya http://howtodiy.000webhost.com/. Sedangkan website adalah sekumpulan file html yang disimpan disuatu web server atau web hosting.
Jika anda ingin punya website yang gratis dan bisa menghasilkan bayaran dollar, saya sangat menyarankan anda ikutan di program ini.
Cara nya adalah dengan memberikan link referensi yg mengarahkan pengunjung website / blog anda ke website mereka. Dari setiap orang yg mendaftar, anda mendapat komisi USD 0.1. Kelihatannya sih kecil yah, kalo di konversi ke rupiah cuma sekitar 1.000 rupiah. Tapi coba anda bayangkan jika website/blog anda nantinya punya banyak pengunjung.
Setelah terkumpul minimal $ 1 maka komisi anda dpt dicairkan kapanpun lewat Paypal (jadi bisa dicairkan tiap hari). Klik disini untuk mendaftar CO.CC:Free Domain
Bukti pembayaran dari co.cc

uang internet dari co.ccDan ini bukti penerimaan uang yang sudah masuk di akun paypal saya.

uang yang sudah masuk ke rekening paypay
Silahkan anda cek kecocokan jumlah yg di transfer antara akun co.cc dan paypal saya. Setelah anda cek, maka anda akan yakin kalau co.cc benar2 sudah membayar saya.

Total dari januari s/d juni 2010 = 328.9 dollar x 9000 = 2.960.100

Emang sih sedikit karena rata2 hanya Rp 493.350/ bulan
Tapi ini karena pengunjung blog ini tidak begitu banyak. Cuma sekitar 426 pengunjung perhari mulai 1 januari s/d 26 juni 2010 (berdasarkan data "first time visitor" di statcounter).

Ok. Sekarang kita coba hitung dengan data real blog saya diatas mulai 1 januari 2010 - 26 Juni 2010
Jumlah pengunjung blog = 75.027 orang (6 bln)
Jumlah sign up (orang yang mendaftar) = 3.288 orang (6 bln)
Konversi jumlah pengunjung ke jumlah sign up = 3.288 : 75.027 = 4.38 %
Jadi 4.38% pengunjung blog ini ikutan mendaftar di program gratis ini.

Data di atas adalah merupakan data real blog ini. Sekarang coba kita berangan-angan sedikit dan hitung jika pengunjung blog ini sampai 3.000 orang perhari !!! (NGIMPI KALI YEE...)

"Ingat orang bisa sukses karena punya impian. Impian membuat orang punya motivasi, dan motivasi adalah modal utama untuk sukses. Ingat juga bahwa Allah gak akan merubah nasib suatu kaum hingga kaum tersebut mau berusaha untuk merubahnya."

Ok. deh back to the topic dan siapkan kalkulator anda -:>
*** Ini adalah ilustrasi yang saya kondisikan sesuai data real pengalaman saya selama 6 bulan terakhir ikutan program ini (1 januari - 26 juni 2010). Saya menggunakan data 6 bulan untuk menghindari kesalahan prediksi/penyimpangan yg terlalu jauh***

CATATAN : 1 januari - 26 juni 2010 = 176 hari

Jika pengunjung website / blog ini adalah 3.000 orang perhari, maka 176 hari x 3000 org = 528.000 orang pengunjung dalam 6 bln

528.000 orang x 4.38% = 23.139 signup (pendaftar) dalam 6 bulan
**4.38% adalah data real blog ini selama 6 bln (silahkan lihat catatan di atas)**

23.139 x 0.1 dolar (komisi/signup) = 2.313.92 dollar ( 6 bln)
2.313.92 dolar x kurs 9.000 = Rp 20.825.271 ( 6 bln)
Jadi uang yang di hasilkan dari internet (co.cc) perbulannya Rp 3.470.878,-

Mungkin bagi sebagian orang jumlah uang tersebut untuk sebulan kecil, Tapi ingat bahwa ini adalah income passive karena anda hanya perlu lakukan hal di bawah ini (silahkan lakukan langkah demi langkah) :
  1. Mendaftar domain gratis di CO.CC:Free Domain
  2. Membuat blog dan memasukan kode link seperti gambar di atas ke blog anda ( jika anda sudah punya blog/ website anda tinggal memasukkan kode tersebut di atas)
  3. Daftarkan blog anda di search engine google. Anda bisa daftar lewat sini Add Your URL
  4. Untuk rekening penerimaan pembayaran silahkan daftar di paypal, jika anda belum punya akun paypall, anda bisa daftar disini.
  5. Lupakan blog anda dan biarkan ia bekerja dengan sendirinya sambil sesekali cek sign up list di account co.cc anda, dan jika hasilnya sudah di atas 1 dolar, anda bisa tarik uang tersebut ke paypal. Jika sudah terkumpul cukup banyak anda bisa tarik uang anda dari paypal ke rekening bank anda (proses makan waktu hingga 5 hari kerja bank).
Jika blog anda sudah punya pengunjung dan jika cara anda mereferensikan co.cc sangat menarik, maka dengan sendirinya anda akan punya penghasilan tambahan tanpa anda bekerja sekalipun. Untuk mengetahui jumlah pengunjung blog/website anda, silahkan daftarkan blog/website anda di sini statcounter.com dan copy kode javascript yang di berikan oleh statcounter ke website anda.

Ingat kunci dari berhasil atau tidaknya program ini adalah pengunjung blog/ website. Semakin banyak jumlah pengunjung blog anda, maka semakin banyak hasil yang anda peroleh. Semakin anda bisa meyakinkan pengunjung website/blog anda untuk ikutan program ini semakin besar yang yang bisa anda konversi ke jumlah sign up. Jika anda malas mengetik ataupun membuat review tentang co.cc di blog / website anda, silahkan anda copy paste posting saya ini ke blog/website anda asalkan anda memberikan backlink ke blog saya ini.

Nah jika anda sudah daftar domain, selanjutnya baca Langkah dan Cara Membuat Website atau silahkan lihat cara membuat blog

Cara membuat website / blog anda jadi penghasil uang melalui PPC lokal

1. Cara membuat blog menghasilkan melalui Kumpulblogger


Bila anda punya website atau blog anda bisa daftar di kumpulblogger.com. Bayarannya rupiah yang akan ditransfer langsung ke rekening anda setelah tagihan anda mencapai saldo tertentu.
Cara kerja dari kumpul blogger ini adalah mengumpulkan para pemilik website dan para pemasang iklan melalui media website kumpulblogger.com. Para pemasang iklan ini yang akan membayar kita melalui kumpulblogger ketika iklan mereka yang tampil di website kita di klik oleh pengunjung. Bila anda seorang pemula saya sarankan ikut program ini dulu.

2. kliksaya.com


Cara kerja dari kliksaya sama seperti kumpulblogger. Untuk mendaftarnya juga mudah hanya saja untuk membuat iklan dari para pemasang iklan muncul di website anda akan agak sulit kecuali website/blog anda mempunyai banyak pengunjung karena dipersyaratkan website anda punya page view diatas 10.000 perbulan yang kalau di konversi ke jumlah pengunjung minimal sekitar 300 pengunjung website per hari.

3. Cara membuat blog menghasilkan uang melalui google adsense


Google adsense merupakan produk dari google yang bisa membuat anda memperoleh penghasilan dollar. Banyak orang yang kaya mendadak gara-gara ikutan. Tapi banyak juga yang gagal. Untuk mendaftar anda harus punya website berbahasa Inggris untuk didaftarkan, setelah itu anda baru bisa menggunakanya pada website anda yang berbahasa Indonesia.
Sebaiknya anda tidak usah ikutan program ini karena untuk pendaftar baru dari Indonesia, iklan dari google adsense tidak akan muncul di website anda dalam bentuk iklan, namun hanya dalam bentuk kotak pencari yang jarang digunakan orang.

Tips cara membuat website gratis bisa menghasilkan uang:

1. Jika anda pemula daftarlah ke kumpulblogger dulu. Setelah pengunjung website anda banyak baru ikutan kliksaya.
2. Jangan hanya terpaku pada penghasilan dollar. PPC indonesia pun sanggup memberikan penghasilan tambahan lewat website anda. Pada saat ini pun saya selain ikutan google adsense saya juga ikutan kumpulblogger dan kliksaya, dan hasilnya perbulan lumayan karena hampir menyamai gaji saya satu bulan. Bahkan para senior saya ada yang bisa menghasilkan antara 6 - 8 juta perbulan dari website melalui kliksaya dan kumpulblogger.
3. Jika anda mau penghasilan dollar dari website /blog anda, sebaiknya anda coba baca blog tentang review program affliasi seperti di Xprove.blogspot.com
4. Gunakan website saja. Alasan saya karena blog agak sulit untuk di optimisasi di search engine agar bisa menang. Contohnya blog ini yang memakan waktu hampir satu tahun baru bisa menang di google. Mengenai cara membuat website anda bisa menang di search engine seperti google saya akan bahas di lain kesempatan jika saya ada waktu untuk membuat posting baru di blog tentang cara membuat website ini.
5. Ok kalau anda tertarik buruan untuk membuat website/blog anda menghasilkan uang buruan ikutan.